Event

Peneliti Ungkap Kaitan Gula dengan Kanker Kolorektal: Simak Sebelum Terlambat

Ditinjau oleh dr. Devi Elora - KALGen Academia Team
25 August 2025
Bagikan
Share to Facebook Share to Twitter Share to Whatsapp

Kanker kolorektal, yaitu kanker yang tumbuh di usus besar dan rektum, merupakan salah satu jenis kanker paling umum di dunia. Di Indonesia sendiri,jumlah kasusnya terus meningkat setiap tahunnya. Salah satu faktor gaya hidup yang kini banyak disorot adalah konsumsi gula berlebih. Tapi benarkah gula bisa memicu kanker usus? Mari kita bahas lebih dalam. 


Apa Itu Kanker Kolorektal?

Kanker kolorektal adalah kanker yang tumbuh di usus besar (kolon) atau rektum. Umumnya, kanker ini bermula dari polip kecil yang tidak bersifat kanker (jinak), namun seiring waktu dapat berkembang menjadi kanker ganas jika tidak ditangani.


Gejala awal sering kali tidak terasa, namun beberapa tanda yang patut diwaspadai antara lain:

  • Perubahan pola buang air besar

  • Darah dalam tinja

  • Nyeri perut atau kembung berkepanjangan

  • Penurunan berat badan tanpa sebab jelas


Gula dan Kesehatan: Apa yang Terjadi Saat Konsumsinya Berlebihan?

Gula merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Namun, konsumsi gula yang berlebihan, terutama dari makanan olahan, minuman manis, dan camilan tinggi gula,  telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, seperti:

  • Obesitas

  • Diabetes tipe 2

  • Peradangan kronis

  • Resistensi insulin

Kondisi-kondisi ini tidak hanya mengganggu metabolisme tubuh, tetapi juga menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan sel kanker, termasuk di saluran pencernaan.


Hubungan Gula dan Risiko Kanker Kolorektal

Beberapa penelitian mengungkapkan adanya hubungan tidak langsung antara konsumsi gula berlebih dan peningkatan risiko kanker kolorektal. Berikut penjelasannya:

1. Obesitas sebagai Faktor Risiko

Konsumsi gula tinggi berkontribusi terhadap penambahan berat badan dan obesitas, yang telah diakui sebagai salah satu faktor risiko utama kanker kolorektal.

2. Peradangan dan Resistensi Insulin

Gula dapat memicu peradangan kronis dan meningkatkan kadar insulin dalam darah. Keduanya diketahui memicu pertumbuhan sel abnormal di usus besar.

3. Perubahan Mikrobioma Usus

Konsumsi gula berlebihan juga mengganggu keseimbangan mikrobioma usus. Ketidakseimbangan ini dapat menurunkan sistem imun di saluran cerna sehingga meningkatkan kerentanan terhadap kanker.


Langkah Pencegahan yang Bisa Dilakukan

Untuk menurunkan risiko kanker kolorektal, berikut beberapa langkah preventif yang bisa dilakukan:

  1. Batasi konsumsi gula tambahan

    Hindari minuman manis, makanan olahan, dan camilan tinggi gula.

  2. Perbanyak serat dan makanan alami

    Konsumsi sayur, buah, biji-bijian, dan makanan tinggi serat untuk menjaga kesehatan usus.

  3. Aktif bergerak dan rutin berolahraga

    Olahraga juga terbukti dapat menurunkan risiko kanker kolorektal dengan mengurangi peradangan dan memperbaiki sensitivitas insulin.

  4. Lakukan skrining rutin

    terutama bagi Anda yang berusia di atas 50 tahun atau memiliki riwayat keluarga dengan kanker kolorektal.


Meski gula bukan penyebab langsung kanker kolorektal, konsumsi gula berlebih berkontribusi terhadap kondisi-kondisi yang meningkatkan risiko kanker, seperti obesitas, peradangan, dan gangguan mikrobioma usus. Oleh karena itu, mengelola asupan gula dan menerapkan gaya hidup sehat adalah langkah penting dalam mencegah kanker kolorektal sejak dini.


Ingin lebih memahami risiko kanker kolorektal dan cara pencegahannya?

Segera lakukan skrining dan konsultasi kesehatan Anda di pusat layanan terpercaya bersama KALGen Innolab, yang menyediakan pemeriksaan lengkap dengan teknologi diagnostik modern untuk deteksi dini kanker kolorektal.



(Keywords: Kanker kolorektal, kolorektal itu apa, kanker kolorektal adalah, kanker kolorektal di indonesia, kanker kolorektal menyerang apa, kanker kolorektal apakah berbahaya, kanker kolorektal artinya, gejala kanker kolorektal, ciri ciri kanker kolorektal, kanker kolorektal karena apa, penyebab kanker kolorektal, tanda kanker kolorektal, kanker kolorektal gula, kanker kolorektal gula darah, risiko kanker kolorektal, kanker kolorektal apakah bisa sembuh, edukasi kanker kolorektal)



Referensi

  1. Thomme, G. (2024, June 20). Do sugary drinks increase colorectal cancer risk?. https://www.mdanderson.org/cancerwise/do-sugary-drinks-increase-colorectal-cancer-risk.h00-159698334.html 

  2. Kanehara, R., Park, S., Okada, Y., Iwasaki, M., Tsugane, S., Sawada, N., Inoue, M., Haiman, C., Wilkens, L., & Marchand, L. (2024). Intake of Sugar and Food Sources of Sugar and Colorectal Cancer Risk in the Multiethnic Cohort Study. The Journal of Nutrition, 154(8), 2481-2492.

  3. Strait, J. (2021, Mei). Sugar-sweetened drinks linked to increased risk of colorectal cancer in women under 50. https://medicine.washu.edu/news/sugar-sweetened-drinks-linked-to-increased-risk-of-colorectal-cancer-in-women-under-50/ 

  4. Hall, M., Morris, H., & Sun, W. (2018). Precision Medicine Versus Population Medicine in Colon Cancer: From Prospects of Prevention, Adjuvant Chemotherapy, and Surveillance. American Society of Clinical Oncology Educational Book, 38. https://doi.org/10.1200/EDBK_200961 

Baca Juga Yang Lainnya

Berani Baca? Ini dia 10 Jawaban dari Mitos Pap Smear yang Bisa Mengubah Cara Pandangmu Selamanya
Ditinjau oleh dr. Devi Elora - KALGen Academia Team
16 September 2025
HPV Bisa Mempengaruhi Janin? Inilah Penjelasan Lengkap untuk Calon Ibu
Ditinjau oleh dr. Devi Elora - KALGen Academia Team
15 September 2025
Artikel Lainnya
LOADING ...